Teknik Perkembangbiakan Porang
Perkembangbiakan tanaman Porang dapat bersifat generatif dan vegetatif. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan bibit Porang.
- Perkembangbiakkan dengan Bintil atau Katak
Dalam 1 kg bintil atau katak berisi sekitar 100 bintil atau katak. Saat panen, umbi atau katak dikumpulkan dan disimpan sampai masuk ke musim hujan. Bintil atau katak dapat ditanam langsung di lahan yang disiapkan.
- Perkembangbiakkan dengan Biji atau Buah
Dalam waktu empat tahun tanaman porang membentuk bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Dalam satu tongkol buah porang dapat menghasilkan biji hingga 250 biji yang nantinya dapat digunakan sebagai bibit porang dengan terlebih dahulu dilakukan penyemaian.
- Perkembangbiakan dengan Umbi
Ada dua jenis umbi yaitu umbi kecil besar dan umbi besar. Umbi kecil diperoleh dengan mengurangi tanaman yang terlalu rapat dan perlu dilakukan penjarangan. Tanaman hasil penjarangan dikumpulkan yang kemudian digunakan sebagai bibit. Sementara penggunaan umbi besar dapat dilakukan dengan cara umbi besar yang telah diperoleh dibagi menjadi beberapa bagian selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
1. Persiapan Lahan
Lokasi terbaik untuk menanam porang adalah di bawah naungan pepohonan. Namun, porang juga bisa tumbuh dengan baik di lapangan terbuka dan biasanya dilengkapi dengan bayangan seperti paranet, sehingga matahari tidak menjadi terlalu berlebih.
Persiapan lahan porang yang perlu diolah adalah sebagai berikut:
- Bersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa-sisa tanaman
- Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan jalan kontrol selebar 2 m dibuat sebagai batas blok
- Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m untuk umbi dan katak
- Buat jalur dengan cangkul selebar 0,5 m untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
- Buat lubang tanam untuk bibit umbi dengan ukuran lubang sekitar 20 x 20 x 20 cm.
- Pemupukan dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan 0,5 kg pupuk Bokashi / lubang tanah atas, sedangkan untuk katak pupuk Bokashi dicampur ke dalam tanah di sekitar tumpukan.
- Penanaman Porang
Tentu saja Anda bisa menanam porang yang baik di bawah perlindungan pohon-pohon besar seperti pohon jati atau lainnya seperti tumpangsari.
System tanam tumpang sari dapat memudahkan perawatan. Penanaman dilakukan di bulan 9-10 tiap musimnya
- 3. Pemeliharaan dan Perawatan
Untuk mencapai pertumbuhan dan produksi maksimum, perawatan intensif dapat dilakukan dengan penyiangan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang mungkin merupakan pesaing tanaman dalam hal kebutuhan air dan nutrisi. Penyiangan harus dilakukan sebulan setelah menanam umbi porang. Penyiangan berikutnya dilakukan saat ada gulma yang muncul. Gulma yang sudah disiang lalu ditimbun di dalam lubang untuk dijadikan pupuk organic.
- 4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang mempengaruhi tanaman porang adalah belalang, ulat Orketti Macasar, ulat umbi Araechen, dan nematoda. Penyakit porang yang paling umum adalah: Busuk batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp. Rhyzoctonia sp. Cercospora sp. Kontrol nematoda hetereter sering menyerang umbi-umbian dengan karbofuran, sementara kontrol penyakit dapat menggunakan fungisida Ridomil dan Benlate dan pengendalian hama Basudin dan Thiodan. Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu dikhawatirkan, karena umbi porang mengandung kalsium oksalat, yang menyebabkan muntah pada bagian tanaman, gatal di lidah dan tenggorokan.